Kemdikbud Akan Mengukur Kinerja Guru Hasil Akan Memilih Besarnya Tpg

Mendikbud Muhadjir Effendy menilai, sistem pembayaran tuntidakboleh profesi guru (TPG) sebesar satu kali penghasilan pokok buat tiruana guru,  kurang memenuhi rasa keadilan.

Dalam waktu erat akan dilakukan perombakan dalam urusan TPG itu.

Muhadjir menandakan harus ada faktor pembobotan atau koefisien dalam pembayaran TPG.


Sehingga Setiap guru mendapat TPG yang tidak sama-beda sesuai kinerja dan aspek lainnya.

"Kalau tidak diatur kembali memang rasanya kurang adil. Tua-muda, sakit-waras sama saja (bemasukan TPG-nya, red)," katanya di Jakarta kemarin.

melaluiataubersamaini membedakan bemasukan TPG menurut kinerja dan aspek lainnya itu, Muhadjir menyampaikan akan memicu guru untuk meningkatkan kompetensinya.

Sementara bila bemasukan TPG didiberikan secara pukul rata menyerupai sekarang, kurang bisa merangsang guru untuk lebih meningkatkan kompetensinya.

Saat bertemu dengan perwakilan pemerintah tempat Jumat kemudian (18/11) Muhadjir juga menyinggung soal pemdiberian TPG

Dia bahkan mempunyai gagasan, bahwa tidak tiruana guru bersertifikat otomatis mendapat TPG.

"Mungkin saja guru dengan pangkat golongan utama yang berhak mendapat TPG," tuturnya.

melaluiataubersamaini cara ini, guru berpangkat penata atau pembina dipicu untuk mengejar pangkat pembina utama semoga berhak atas TPG.

Menurut Muhadjir reformasi pencairan TPG itu sekaligus bisa menghemat keuangan negara.

Saat ini lebih dari Rp 69 triliun per tahun uang negara habis untuk membayar TPG.

Sementara dari hasil pembelajaran secara nasional, belum menyampaikan perkembangan signifikan.

Selain itu dikala dilakukan uji kompetensi, rata-rata nilai guru belum memuaskan.

Nilai rata-rata kompetensi guru sekitar 50 poin dari nilai terbaik 100 poin.

Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Sumarna Surapranata menerangkan, sudah disiapkan instrumen untuk mengukur kinerja guru.

Sehingga bisa diketahui seberapa tinggi kinerja seorang guru.

Nilai dari pengukuran kinerja itu, bisa dikaitkan dengan besarnya TPG yang diterima guru. "Semua ini demi kualitas pendidikan," terang dia.

Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti berharap Kemendikbud tidak cepat-cepat mengambil kebijakan strategis.

Baginya pembayaran TPG sangat strategis dan sensitif. "Apalagi menyangkut jutaan orang guru," jelasnya.

Dia berharap Kemendikbud berkomunikasi dengan organisasi-organisasi guru.

Soal peningkatan profesi dan kompetensi guru, Retno mendukungnya. Dia berharap Kemendikbud mempunyai jadwal yang pakem untuk training kompetensi guru.

Tidak menerapkan hukuman lebih lampau, sebelum ada jadwal training yang berjalan secara berkelanjutan.  (sumber: jpnn)


loading...

= Baca Juga =



0 Response to "Kemdikbud Akan Mengukur Kinerja Guru Hasil Akan Memilih Besarnya Tpg"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel